Ketika saat ini sedang ramai tentang zat chatinon yang terkandung dalam kapsul yang dikonsumsi beberapa selebritis, yang mengakibatkan alarm BNN berbunyi... inilah dia, tanaman yang memproduksi zat tsb. Simak yaa...


Flower of Paradise....... nah ni die,
 
Tanaman Khat adalah tanaman perdu yg biasa tumbuh di negara2 timur tengah.. dan ternyata informasi yang sebelumnya bisa dikatakan masih sangat minim di otakku. Informasi yang kurasa akan berguna juga bagi para kokiers yang haus akan pengetahuan, dan informasi yang dimaksud adalah : tentang bunga surgawi yang berasal dari rumpun perdu surgawi, yang ber-efek surgawi penuh janji-janji surgawi yang bernama : Qat atau Ghat atau Chat, atau Qot, atau khat, dan masih banyak nama lain yang berbeda di tiap negara. Nama qat sendiri sebetulnya tidak begitu asing bagiku karena sudah banyak buku yang menyinggung tentang qat, walau demikian buku yang kucomot kali ini seolah-olah didedikasikan hanya untuk mengulas tentang qat.
Qat adalah tanaman berupa rumpun perdu yang banyak tumbuh di semenanjung Arab dan juga Afrika Timur. Qat atau Chata Edulis termasuk dalam keluarga tanaman Calastraceae. Rumpun perdu yang berbunga, dan batang bunganya berwarna kehitam-hitaman atau keungu-unguan. Pohon setinggi antara 2,5 meter sampai 20 meter ini berdaun kecil evergreen leaves berbentuk lonjong. Sementara bunganya berwarna putih dan buahnya berbentuk oblong atau polong dengan beberapa biji di dalamnya. Qat mengandung zat alkaloid cathinone, zat semacam amphetamine yang merangsang perasaan nyaman atau euforia (narkotik). Pada tahun 1980 badan kesehatan dunia WHO menggolongkan qat sebagai obat terlarang karena bisa menyebabkan kecanduan. Qat konon berasal dari Ethiopia, namun ada juga yang menyebutkan tumbuhan qat berasal dari Yemen. Dari dari dua daerah tersebut tanaman menyebar luas ke daerah-daerah lain seperti Somalia, Malawi, Uganda, South Afrika, Zambia dan daerah-daerah Afrika lainnya. Dari sekian banyak jenis tanaman qat, konon qat yang berasal dari Yemen adalah yang paling berkualitas dan josssssssss tenan dibanding yang berasal dari daerah lain, konon juga hasilnya jauh lebih nyuss dan top markotop.

setangkai daun khat


Tumbuhan qat dipercaya pertama kali di sebutkan dalam kitab suci Perjanjian lama sebagi divine food yang lebih berfungsi sebagai tanaman obat, walau dalam Al-Quran-pun tumbuhan qat ada juga disebut. Namun demikian, laporan tertulis tentang qat pertama kali di tulis di 'Kitab al-saidana fi al -Tibb', yang merupakan buku pharmacy yang ditulis pada abad kesebelas oleh Abu Rayhan al -Biruni seorang ilmuwan dan ahli biologi Persia.

Legenda tentang asal usul si qat ini, memang bisa berbeda, namun tetap yang paling popular adalah qat Yemen. Katakan dari Djibouti sampai Aden merupakan pusat peredaran qat. Dan qat laris manis tanjung kimpul, semakin dicari semakin laris dan semakin asyik masyuk dengan qat, sang bunga surgawi. Dan konon pula banyak orang asing baik dari Inggris, Perancis, Italia dan Belanda yang rela menantang gurun pasir demi janji surgawi qat. Dan di daerah rural gurun pasir di mana qat juga sangat popular di kalangan pedesaan, unta merupakan alat transportasi pengangkut qat. Banyak pasar-pasar tradisional yang menggelar qat sebagai dagangannya dan sibuk menawarkan qat berserta janji-janji surgawinya.
Berkenaan dengan informasi qat ini, rasanya sangat afdol untuk menyebutkan beberapa bagian isi dari buku yang aku maksud, buku tersebut adalah karya Kevin Rushby dengan judul "Eating the Flowers of Paradise", dalam bukunya sang penulis menjelajah daerah-daerah di Afrika dari Ethiopia sampai ke Yemen menelusuri jejak pendahulunya Sir Richard Burton.

Si penulis yang kasengsem mengunyah batang bunga qat yang akhirnya membawa dia napak tilas jejak mencari asal-usul qat dan historya. Dalam perjalanannya tiada hari tanpa mengunyah qat. Sementara itu, tradisi mengunyah qat bagi orang Timur tengah merupakan suatu fenomena tersendiri, dan lebih merupakan acara sosialisasi yang biasanya dilakukan oleh sekelompok orang di tempat-tempat khusus yang disebut Diwan. Diwan adalah sebuah ruangan yang biasanya lebih luas dari ruang-ruang lainnya yang dikhususkan untuk mengunyah qat. Dalam ritual chewing qat, kaum lelaki akan lebih leluasa jika memakai futa atau sarung, sambil leyeh-leyeh di kursi empuk dan menghisap cerutu dan bergossip ria. Diwan biasanya terletak di loteng rumah yang juga disebut 'mafraj'. Ritual chewing qat secara berkeleompok sekitar 10 sampai 15 orang.

kebon khat


Bagi kebanyakan penikmat qat, ada semacam kesamaan dengan mengunjungi pub-pub untuk minum bir di negara-negara Barat, bedanya acara chewing qat lebih dari sekedar minum dan mabuk lalu pulang, para pengunyah qat berkumpul untuk menambah teman, dan ber-diskusi bermacam-macam topik dan juga bersilaturahmi. Acara mengunyah qat akan semakin gayeng jika diiringi dengan menghisap cerutu atau dengan minum qisr, semacam teh pekat khas Yemen. Menurut Wikipedia, tradisi mengunyah qat berasal dari Yemen, dan menurut adat istiadat setempat yang mayoritas ber-back ground Islam yang melarang umatnya mengkonsumsi alkohol, pilihan mengunyah qat menurut mereka tidak menyalahi aturan agama. Konon tidak ada larangan dalam kitab suci tentang mengunyah qat.

Tidak seperti mengunyah sirih dan mengunyah biji jambe seperti orang Papua New Guinea yang dalam ritual mengunyah diperlukan batu gamping atau atribut lainnya, mengunyah qat, sangat mudah cukup diseselkan ke mulut dan enjoy...biasanya qat yang sudah berbentuk paste ini akan 'disimpan' di pipi sebelah kanan dan didiamkan disana untuk beberapa saat sambil penikmat menikmati cerutu misalnya, dalam hitungan menit akan timbul rasa nyaman, tenang dan damai bahkan kadang-kadang menambah spirit untuk tetap bergairah dan ceria. Efek qat biasanya terjadi setelah acara mengemut dan mengunyah selama 15 belas menit namun ada yang bilang efek terdasyat akan terjadi in the third hour....!!!

Tidak heran jika di London misalnya, menurut Kevin Rusby yang memang tinggal dari kota tersebut, banyak anak muda mengunyah qat karena efek sampinganya mereka akan mampu berdansa sepanjang malam tanpa merasa lelah dan hati tetap gembira ria. It's party time, where everybody is having a ball........tarriiiiiiiiik qaatttttttttttt, mau ajojing semalaman...hayyoooooooo qaat...Walau demikian hebat khasiat qat, ternyata diakui juga oleh beberapa orang, efek samping qat adalah akan menurunnya gairah seksual kaum lelaki.......!!!. Bikin letoyyyyyyy....ogah-ogahan. Sehabis mengunyah dan efek eforia lenyap akan berganti rasa lelah dan ngantuk yang berkepanjangan, mungkin inilah yang mengakibatkan tidur nyenyak lebih nikmat dari menikmati seks.

Memang seperti di negara-negara Afrika dan sebagian negara Timur Tengah, qat tidak dilarang, di Inggris tidak seperti sebagian besar negara-negara Eropa lainnya, selain Belanda, qat bukan termasuk obat terlarang. Di AS qat dikategorikan sebagai illegal drugs.

mengunyah khat..


Mengunyah qat memang konon mengasyikkan, setelah sari pati qat habis dikunyah dan diemut, sisa qat akan diludahkan dan air liur yang dihasilkan akan berwarna hijau. Konon para pecandu qat direkomendasikan untuk banyak mengkonsumsi madu dan ghee untuk mengurangi efek samping dari qat. Walau pada saat sesi mengunyah qat biasanya hanya air putih yang disediakan, kemudian setelah acara ritual mengunyah qat selesai, akan dihidangkan teh yang dicampur susu atau qisr. Acara mengunyah qat juga dilakukan oleh kaum perempuan di Yemen, walau tentu saja tempatnya berbeda dengan laki-laki, pada acara ngunyah qat di tempat perempuan, biasanya disertai musik dan tari-tarian. Sementara acara kaum lelaki hanya humor dan diskusi masalah-masalah politik atau yang lagi menjadi hot issue saat itu.

Sampai sekitar 20 tahun belakangan ini, bagi kalangan orang kaya, ritual chewing qat dilakukan pada saat weekend. Sementara kalangan umum ada yang chewing qat pada hari-hari biasa. Qat yang dikonsumsi sebagai kesenangan adalah pucuk daun yang masih ijo royo-royo plus batang muda bagian atas, sementara daun-daun tua yang layu biasanya dibuat teh. Memang hanya daun segar nan muda yang bisa menimbulkan efek gayeng dan daun-daun yang sudah berumur sehari efeknya jauh berkurang. Qat yang sudah dipanen tersebut untuk mempertahankan kesegarannya dibungkus dengan daun pisang dan kadang-kadang di ciprat dengan air. Di Ethiopia atau di Yemen, kebanyakan penjual qat adalah kaum wanita. Kaum lelaki yang menjual qat akan menjadi bahan olok-olok. Walau sebagian besar pembeli qat adalah lelaki.

Budaya mengunyah qat di Yemen, sudah turun temurun sebagai bentuk acara sosialisasi, dan para pengguna qat terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, katakan dari sopir truk untuk menjaga stamina, para petani untuk menambah tenaga dan juga para pelajar supaya lebih berkonsentarsi dalam belajar. Bahkan menurut beberapa cerita , banyak para sastrawan maupun kaum agamawan yang mengunyah qat untuk membantu daya konsentrasi sehingga mampu menghasilkan karya-karya sajak nan indah mapun menghafal kitab suci misalnya. Qat mungkin bisa disamakan dengan daun coca di Amerika Selatan. Tanaman qat banyak dikultivasi di Yemen, diperkirakan persediaan air sejumlah 40% habis hanya untuk meng-irigasi perkebunan qat. Produksi qat di yemen juga meningkatkan taraf hidup para petani. Menurut studi pada tahun 2001 produksi per hektar qat bisa menghasilkan 2,5 juta real. Produksi qat di Yemen semakin mencapai puncaknya setelah produksi kopi menurun kalah bersaing dengan negara-negara penghasil kopi dunia seperti Indonesia. Walau tak dapat dipungkiri dengan jayanya hasil qat mempunyai dampak negatif bagi masyarakat Yemen, karena disinyalir banyak orang menghabiskan dua pertiga incomenya untuk membeli qat!

para 'penggemar' khat...


Sementara itu di Somalia, ada larangan dari pihak petinggi Agama bahwa acara mengunyah qat dilarang selama bulan Ramadhan. Dan akibat dari pelarangan ini menimbulkan berbagai protes baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pelarangan qat kemudian juga diikuti oleh negara-negara lain karena qat dianggap berbahaya dan merupakan illegal drugs. Zat aktif yang terdapat dalam qat disebut 'katin' cathine, dan disinyalir zat aktif yang terdapat di daun segar jauh lebih aktif daripada cathein, yang mana dari zat ini bisa diproduksi zat-zat yang menjurus ke amphetamine. Seperti zat amphetamine, efek dari mengunyah qat adalah tidak berbeda dengan pecandu ganja misalnya, insomnia, mata sayu, dan kadang-kadang menyebabkan halusinasi atau mimpi buruk.

Tentang mimpi buruk dan halusinasi ini Kevin Rusby menggambarkan dengan jelas bagaimana his dream was so vivid, dan bagaimana mimpi tersebut juga sempat menghantui diirinya selama beberapa hari. Apakah mimpi tersebut akibat dari qat....??? Heaven knows, yang jelas, membaca buku perjalanan napak tilas si Kevin ini, terasa sekali kita dibawa ke 'alam' nya yang sudah lekat dan addicted to qat. Tiada hari tanpa qat. Well no wonder qat dinamakan flowers of paradise, bunga surgawi nan penuh khayali surgawi dan angan-angan surgawi serasa benar-benar di surga. Ah well...............monggo kerso.

salam manis,sjh

artikel ini telah saya tulis di note fb saya ;
 Flowers of Paradise.... (tanaman Khat, penyebab halusinasi dan mimpi buruk.... *_~)
by Siti Jamilah Hamdi on Saturday, April 10, 2010 at 3:48pm 
 
link nya ini : 
 http://www.facebook.com/notes/siti-jamilah-hamdi/flowers-of-paradise-tanaman-khat-penyebab-halusinasi-dan-mimpi-buruk-_/414724681139

0 komentar