ilustrasi orang yg sedang berbekam [google] |
Rasulullah Saw telah bersabda:
”Pada malam aku diisra’kan, aku tidak berlalu dihadapan sekelompok malaikat, kecuali mereka itu mengatakan, ”Wahai Muhammad, perintahkan umatmu supaya berbekam!”. (Shahih Sunan Ibni Majah dan Shahihu l-Jami).
Nabi bersabda:
”Jiblril mengabarkan kepadaku bahwa bekam merupakan metode pengobatan paling bermanfaat yang digunakan oleh manusia”. (Shahihu l-Bukhari).
Demikianlah sabda rasulullah Saw yang menganjurkan umatnya untuk berbekam. Metode ini telah teruji manfaatnya dalam mengobati berbagai macam penyakit tanpa efek samping. Hal ini banyak dibuktikan dengan penelitian ilmu kedokteran modern. Sehingga umat islam wajib mengikutii rasul, karena beliau adalah sebagai teladan sebagaimana firman Allah Swt:
”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah”. (Al-Ahzab: 21).
Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam besabda :
الشِّفَاءُ فِيْ ثَلاَثَةٍ: شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ وَإِنِّيْ أَنْهَى أُمَّتِيْ عَنْ الْكَيِّ
“Kesembuhan itu berada pada tiga hal,
yaitu minum madu, sayatan pisau bekam dan sundutan dengan api (kay).
Sesungguhnya aku melarang ummatku (berobat) dengan kay.” (HR Bukhari)
Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam bersabda :
إِنَّ أَمْثَلَ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ الْحِجَامَةُ وَالْفَصْدُ
“Sesungguhnya metode pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah hijamah (bekam) dan fashdu (venasection).” (HR Bukhari – Muslim)
Macam-Macam Bekam
A. Bekam Basah (Wet Cupping)
Yaitu metode pengeluaran darah kotor (blood letting) dengan cara disayat dengan silet, lanset, pisau bedah atau jarum steril pada bagian yang dibekam.
Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien.
- Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
- Bersihkan bagian kulit yang akan dibekam dengan desinfektans/ alkohol.
- Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi.
- Biarkan selama 3-5 menit.
- Lepas gelas bekam dan sayat bagian bekas bekam dengan silet, lanset, pisau bedah atau jarum steril.
- Bekam lagi posisi yang disayat tadi.
- Tunggu selama lebih kurang 3 menit sampai darah keluar dan menumpuk pada gelas bekam.
- Lepas gelas bekam dan buang darah kotor yang keluar, bersihkan kembali gelas bekam dan desinfeksi.
- Bekam lagi sebanyak 3-5 kali, atau sampai keluar cairan putih dari kulit.
10. Oles bekas sayatan dan bekam dengan minyak habbatus sauda’ (jinten hitam).
11. Lakukan setiap bulan atau setiap 2 minggu bagi yang penyakitnya parah.B. Bekam Kering (Dry Cupping)
titik2 bekam standard |
Cara Melakukan Bekam Kering :
- Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien.
- Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
- Pijat bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama lebih kurang 5 menit.
- Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi.
- Biarkan selama 10 menit (bagi pria), 7 menit (bagi wanita) atau 3 menit (bagi anak-anak).
- Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama 2-3 menit untuk menghilangkan bercak-bercak hitam atau blister.
- Lakukan selama 7 hari bagi orang dewasa dan 5 hari bagi anak-anak, kemudian diselingi masa interval selama 3 hari, lalu dilanjutkan lagi pembekaman.
C. Bekam Seluncur (Sliding Cupping)
Yaitu metode bekam yang mana gelas bekam
diseluncurkan di atas permukaan kulit yang rata (tidak tebal ototnya).
Metode ini serupa dengan Guasha (cina), scrapping (inggris) atau kerokan (jawa), namun lebih aman karena tidak merusak pori-pori sebagaimana kerokan.
Cara Melakukan Bekam Seluncur :
- Pilih titik bekam sebagai awalan seluncur, biasanya bagian atas pundak.
- Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
- Pijat bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama lebih kurang 5 menit. Oleskan minyak agak banyak sebagai pelumas
- Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan kemudian gerakkan/seluncurkan perlahan-lahan sampai tampak bruise (memar) kemerahan.
- Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama 2-3 menit.
D. Bekam Cepat (Flash Cupping) atau Bekam Tarik
Yaitu metode bekam dengan cara tarik
lepas – tarik lepas secara cepat pada bagian kulit yang sukar dibekam,
atau apabila dibekam gelas cenderung jatuh. Area ini biasanya di sekitar
wajah dan dahi.
Cara Melakukan Bekam Cepat :
- Pilih titik bekam pada dahi atau bagian yang nyeri.
- Pilih gelas bekam (cup) yang proporsional dengan lebar dahi (tidak terlalu besar).
- Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki secukupnya kemudian lepas.
- Lakukan hal ini secara berulang-ulang sampai kulit berwarna kemerahan.
Diagnosis Penyakit Dengan Bekam
Diagnosa bekam/cupping dapat
dilihat dari warna pigmen kulit setelah pembekaman. Di dalam buku “Canon
of Internal Medicine” dikatakan, “Kondisi organ internal (organ dalam)
dapat diketahui dengan cara mengobservasi (mengamati) gejala-gejala
eksternal dan tanda-tanda fisik, sehingga penyakitnya dapat didiagnosa.”
Reaksi pigmen pada kulit bekas bekam adalah sebagai berikut :
- Bekas bekam yang muncul berwarna ungu kegelapan atau hitam, pada umumnya hal ini mengindikasikan kondisi defisiensi (kekurangan) pasokan/suplai darah dan channel/saluran (pembuluh) darah yang tidak lancar yang disertai dengan keberadaan darah statis (darah beku).
- Bekas bekam yang muncul berwarna ungu disertai plaque (bercak-bercak), pada umumnya hal ini menandakan terjadinya gangguan/ kelainan gumpalan darah yang berwarna keunguan dan adanya darah statis (darah beku).
- Bekas bekam yang muncul berbentuk bintik-bintik ungu yang tersebar dengan tingkatan warna yang berbeda (ada yang tua dan ada yang ungu muda). Hal ini menandakan kelainan “Qi” dan darah statis.
- Bekas bekam yang muncul berwarna merah cerah, biasanya hal ini menunjukkan terjadinya defisiensi “Yin”, defisiensi “Qi” dan darah atau rasa panas yang dahsyat yang diinduksi oleh defisiensi “Yin”.
- Bekas bekam yang muncul berwerna merah gelap, hal ini mengindikasikan kondisi lemak di dalam darah yang tinggi disertai dengan adanya panas patogen.
- Bekas bekam yang muncul berwarna agak pucat/putih dan tidak hangat ketika disentuh, hal ini mengindikasikan terjadinya defisiensi cold (dingin) dan adanya gas patogen.
- Adanya garis-garis pecah/ruam pada permukaan bekas bekam dan rasa sedikit gatal, hal ini mengindikasikan kondisi adanya wind (lembab) patogen dan gangguan gas patogen.
- Munculnya uap air pada dinding bagian dalam gelas bekam, menandakan kondisi adanya gas-gas patogen pada daerah tersebut.
- Adanya blister (lepuhan/lecat) pada bekas bekam, menggambarkan kondisi gangguan gas yang parah pada tubuh. Adanya darah tipis pada blister merupakan reaksi gas panas toksin.
alat2 bekam; cuping/gelag bekam |
Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam bekam
- Pastikan bahwa gelas bekam sudah steril dan higinis sehingga aman untuk bekam (terutama bekam basah).
- Untuk pasien yang belum pernah dibekam sebelumnya, pilihlah gelas bekam dari yang terkecil lalu ke yang besar supaya tidak terlalu sakit.
- Posisi bekam dapat dilakukan dengan duduk atau berbaring menelungkup. Posisi duduk lebih baik untuk peredaran darah, namun bagi pasien yang lemah dianjurkan dengan posisi berbaring.
- Untuk pasien yang baru dibekam, sering-seringlah menanyai bagaimana keadaannya, apakah merasa mulas, pusing, mual atau adanya tanda-tanda akan pingsan lainnya. Segera hentikan bekam apabila pasien mengeluh kesakitan.
- Setelah bekam dihadapkan beristirahat yang cukup. Sebagian pasien segera merasa segar badannya setelah berbekam pada bagian punggung dan lutut, sehingga ia tidak mau beristirahat sebagaimana mestinya, hal ini dapat menyebabkan kembalinya penyakit.
- Sebagian orang merasakan suhu badannya naik setelah 1-2 hari setelah berbekam, hal ini adalah normal dan akan segera hilang.
- Pasien yang menderita sakit menular atau infeksius agar diberikan perhatian khusus. Bagi penderita penyakit infeksius, diharap gelas bekamnya adalah tersendiri (single use) dan juru bekam dianjurkan menggunakan pelindung tubuh seperti sarung tangan karet (gloves), masker dan semisalnya.
- Pasien yang menderita tekanan darah rendah harus diperlakukan ekstra dan hati-hati. Tingkat kesadarannya selalu dimonitor agar tidak pingsan. Dihindarkan membekam pada areal punggung bawah yang sejajar dengan pusar ke bawah, karena hal ini bisa menurunkan tekanan darah dengan cepat.
- Permukaan kulit yang timbul blister kecil, bercak-bercak, noda darah dan darah stasis adalah reaksi normal setelah bekam. Apabila blister yang timbul banyak dan besar-besar (seperti luka bakar), maka dapat dipecah dengan cara menusukkan jarum steril kering hingga keluar cairannya (cairan limfoid) lalu didesinfeksi dengan desinfektans. Lebih dianjurkan apabila bekas bekam yang berblister ini dipijat lembut dengan minyak zaitun atau jinten hitam.
10. Pasien yang mengalami mental stres,
ketakutan, mual dan gejala mental lainnya, dihentikan pembekaman dan
pasien disuruh berbaring relaks, tenang dan diberi minum dengan minuman
manis (lebih baik madu) kemudian dimotivasi dan disugesti untuk
menghilangkan atau meminimalisir gangguan mentalnya.
Larangan-Larangan Bekam
- Tidak dianjurkan melakukan bekam basah pada penderita diabetes kecuali juru bekam yang ahli dan berpengalaman.
- Jangan membekam orang yang fisiknya sangat lemah atau orang yang kelelahan (overfatigue).
- Jangan membekam orang yang menderita penyakit kulit merata atau menderita alergi kulit yang parah seperti ulserasi dan edema.
- Jangan membekam orang yang sudah jompo yang lemah fisiknya dan anak-anak yang tubuhnya lemah atau di bawah 3 tahun.
- Penderita leukimia (kanker darah) tidak dianjurkan untuk dibekam basah.
- Penderita hepatitis yang parah, TBC aktif, hemofilia, malignant anemia, trombositopenia dan penyakit lainnya yang parah tidak dianjurkan dibekam kecuali kepada juru bekam yang ahli dan berpengalaman.
- Jangan memberkam pada kondisi : perut kekenyangan, kehausan, kelaparan, kelelahan, setelah beraktivitas berat, tubuh lemah dan tubuh demam (kedinginan).
- Jangan membekam wanita hamil pada usia kehamilan 3 bulan pertama (trimester awal).
- Jangan membekam langsung pada daerah yang luka, urat sendi robek, patah tulang, varises, tumor.
10. Jangan membekam wanita yang sedang haidh dan nifas.
11. Jangan memberkam daerah perut terlalu keras
12. Jangan membekam pasien yang mengkonsumsi obat pelancar dan pengencer darah semisal mengkudu, omega 3, dls.
13. Jangan melakukan bekam langsung
setelah makan, pembekaman dapat dilakukan minimal dua jam setelah makan.
Setelah bekam juga jangan langsung makan, melainkan hanya minum yang
manis-manis semisal madu atau selainnya
14. Tidak dianjurkan melakukan
pembekaman kepada orang yang menderita klep jantung, kecuali di bawah
pengawasan dokter atau ahli bekam yang berpengalaman.
15. Jangan melakukan bekam langsung
setelah mandi, terutama setelah mandi dengan air dingin. Tidak
dianjurkan langsung mandi setelah bekam, melainkan setelah 2 jam.
Dianjurkan mandi dengan air hangat.
16. Jangan membekam basah orang yang baru memberikan donor darah atau orang yang baru kecelakaan sehingga darahnya berkurang.
17. Jangan membekam pasien diabetes (gula darah di atas 280) kecuali oleh orang yang ahli.
18. Jangan membekam di area terbuka atau
tempat yang dingin. Lebih baik melakukan bekam di ruang yang hangat
atau bersuhu normal ruangan.
19. Dilarang membekam area berikut :
a) Lubang alamiah tubuh : mata, hidung, telinga, mulut, kemaluan, anus, puting susu.
b) Daerah sistem nodus limfa yang
berfungsi sebagai penghasil antibodi, yaitu di submaksilari, korvikal,
sudmalaonkular, aksilari, bagian detak jantung, nodus inguinalglimfa
(lihat buku panduan biru hal. 13).
c) Daerah yang dekat dengan pembuluh besar (big vessels).
Sumber: www.abusalma.wordpress.com dan ditambah dari beberapa sumber
Kelebihan Berbekam
Dalam buku “Keajaiban Thibun Nabawi: Bukti Ilmiah dan Rahasia Kesembuhan dalam Metode Pengobatan Nabawi” yang ditulis oleh Aiman bin ‘Abdul Fattah (2005:230) menjelaskan tentang darah bekam yang dikeluarkan oleh juru bekam dari tubuh yang memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
1. Teroksidasi darah tanpa udara (anaerob).
2. Terpisahnya plasma (cairan darah) dari darah.
3. Keluarnya plasma saja dari tempat yang dibekam.
4. Jika kita memasang dua gelas (alat bekam) untuk menghisap darah, maka bisa saja darah keluar pada gelas yang satu, tetapi tidak bisa keluar sama sekali pada gelas yang satu lagi padahal keduanya berdampingan.
5. Bisa saja kesembuhan datang meskipun darah tidak ada yang keluar ke gelas.
Dari penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Damaskus, Muhammad Amin Syaikhu tentang mekanisme kesembuhan yang diperoleh dari metode bekam bahwa kesembuhan metode ini terletak pada dibersihkannya tubuh dari darah rusak yang menghambat berjalannya fungsi-fungsi dan tugas-tugas tubuh secara sempurna.
Aiman bin ‘Abdul Fattah menambahkan informasi berdasarkan hasil tim laboratorium yang mengadakan penelitian darah yang keluar dari titik-titik bekam yang hasilnya sebagai berikut:
1. Bahwa terapi bekam tetap melindungi dan sekaligus menguatkan unsure-unsur system kekebalan.
2. Proses bekam membuang sel-sel darah merah yang rusak dan darah yang tidak dibutuhkan lagi.
3. Kapasitas ikatan zat besi dalam darah bekam tinggi sekali (550-1.100), satu hal yang menunjukkan bahwa bekam mempertahankan zat besi yang ada di dalam tubuh tidak ikut keluar bersama darah yang dikeluarkan dengan bekam sebagai awal penggunaan zat besi tersebut dalam pembentukan sel-sel muda yang baru.
4. Kandungan sel darah merah maupun sel darah sel darah putih dalam darah bekam tinggi sekali. Ini menunjukkan bahwa proses bekam berhasil mengeluarkan semua kotoran, sisa, dan endapan darah sehingga mendorong kembali aktifnya selurih system dan organ tubuh.
Al-Hijamah (bekam) sebagai Pengobatan Paling Ideal
Metode bekam ditinjau dari ilmu kedokteran modern telah membuktikan keistimewaannya sehingga metode ini adalah paling ideal. Sebagai langkah preventif apabila kita dalam keadaan sehat dan terutama saat sakit, maka sebaliknya bekam dilakukan. Hal ini telah disampaikan oleh nabi.
Rasulullah Saw bersabda:
“Sesunggguhnya pengobatan yang paling ideal kalian gunakan adalah bekam”,(Mutaffaqun ‘alaih: Bukhari dan Muslim).
Dengan demikian pengobatan metode bekam merupakan sunnah Nabi yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh setiap muslim. Metode ini merupakan pengobatan paling ideal baik dari secara Islami maupun ditinjau dari dunia medis. Bekam sebagai pengobatan yang telah dikenal sejak ribuah tahun yang lalu dan terus berkembang hingga sekarang, dari mulai zaman Mesir Kuno, Hipocrates, telah menunjukkan bahwa metode ini memiliki posisi yang tinggi diantara pengobatan lain. Hal ini dikuatkan dengan penilitian ilmiah yang banyak dilakukan oleh ahliahli medis. Umat Islam jangan sampai melakukan tindakan pengobatan yang mendekati syirik, seperti minta bantuan dari orang pintar, dukun, ataupun paranormal, karena setiap penyakit pasti ada obatnya dan Allah tidak menurunkan suatu penyakit kecuali juga menurunkan obatnya.
Sumber : www.muslimdaily.net
0 komentar
Posting Komentar